Mungkin semua orang akan bertanya, gimana sieh Bilal itu kok
jarang di kantor, atau gimana sieh Bilal itu, atau apalah.
Oke, karena kadang Bilal juga jarang ngomong, jarang banyak
bicara, kadang sieh gak selalu, jadi keinginan panjang lebarnya munkin aku
tulis disini aja, jadi gak usah ribet ngedengerin Bilal ngomong panjang lebar.
Karena kalau Bilal sendiri
itu mau yang simple-simple
tapi bisa menghasilkan hal yang amat sangat luar biasa. Jadi gitu.
Its oke, lanjut.
Jadi Bilal akan menuliskan keinginan Bilal diluar dari
program-program kerja yang ada di BEM. Jadi ini sebenarnya juga akan kembali
pada individu masing-masing, tapi setidaknya tugas Bilal sebagai penduduk tertinggi jadi ya harus punya arahan
dan kejelasan tujuan.
Karena tanpa kejelasan, maka akan terlihat rancu, dan tak
tahu pasti akan apa yang dijalaninnya, atau toh walaupun ngejalani sesuatu bok
yo jangan keluar dari koridor lah gitu.
Oke Bilal Mulai dari 1. Mentri Dalam Negeri, Mentrinya Santoso, owh oke,
jadi gini, mentri dalam negeri itu mengurusi segala hal yang ada didalam
kampus. Mulai dari kalau ada orang tua mahasiswa meninggal bisa baksos, atau
membuat ide kreatif untuk mengumpulkan dana, bisa juga kerjasama dengan
organisai luar untuk ngadain acara.
Tapi intinya ya, giman sekiranya, semua urusan Mahasiswa yang berurusan dengan akademik
atau yang laiinya bisa terpenuhi dengan baik.
Membuat even-even kreatif untuk mengupgrade pengetahuan si
swa dan siswi tazkia. Ala kulli hal, semua hal yang berkaitan dengn dalam
kampus. Skala kampus atau lingkupnya lebih saran dikit.
Oke jadi bisa juga udah telat, juga ada program yang lain.
Jadi jargonnya kalau bisa sie, “Apapun masalah kampusnya, MENDAGRI siap
menyelesaikan”.
Terus setelah dalam 2. negeri sekarang yang luar Negeri. Mentrinya Rifky, ya tapi
sekarang di ganti dengan mensospol, itu istilah mereka aku juga gak kurang
paham dan kalau di kampus lain katanya pakek istilah gitu. ya Mentri Sosial Politik gitu, kenapa di ganti ya
karena sulit cari mentri sosial, dulunya Muhe yang juga mantan orang BEM di
kementrian Sosial tapi gak mau, terus si Muslim juga mantan BEM juga gak mau
hehe ya sudah akhirnya menjadi MENSOSPOL. Udah oke sekarang keinginannya:
Dulu Bilal masih ingat banget waktu wawancara dengan Rifki
Yusuf Sholahuddin, bahwa dia akan mencerdaskan politik mahasiswa,. “Dengan bentuk apa? Tanya Bilal.
“Diskusi, dan ngobrol mengenai politik, (kurang lebih gitu sieh udah gak inget
semua bahasanya dia), terus “Bisa gak kalau nanti di buat seperti acara NGOPI
yang punya BASMALAH?” dia bilang bisa, dan itulah yang aku tunggu, mencerdaskan
mahasiswa tazkia mengenai politik. Dan kegiatan-kegiatan riilnya, bukan hanya
alasan ini dan alasan itu. heheh
Oke, karena sekarang juga menjadi sosial, maka hal
terpenting juga adalah kegiatan sosialnya, semoga sieh orang-orang didalamnya
kreatif, jadi kalau kata Bilal itu di carikan anggota mensospol yang ahli dalam
sosial dan itulah yang mengurus. Oke, Sosial itu seingat Bilal ada Donor Darah, ada GTM (Gerakan Tazkia Mengajar) dan
entah kalau di luar itu apa?, jadi pengennya gini, yang dulu ada di pertahankan
dan buat sesuatu yang lebih besar dan lebih hebat lagi gitu, jadi ada perbedaan
antara tahun lalu dan tahun sekarang, kalau sama aja mah mending gak usah
pengangkatan baru ya kan? Heheh sadis dikit.
Oke sekarang 3. KOMINFO, mentri Komonikasi dan Informasi, mentrinya Fuad Muhlasin mantan Progres PNP sama
dengan Bilal, ya masih fresh dan masih semangat-semangatnya gitu heheh. Bilal
sering eh gak sering juga sieh Bilal kadang bilang, gimana caranya biar BEM itu
bisa menancap di hati mereka, jadi liat BBM ada BEM, liat WA ada BEM, liat
Instagram ada BEM, liat pamflet ada BEM, liat majalah ada BEM, liat You tobe
ada BEM, liat tempat wudu ada doa wudu dari BEM, jadi menancap di hati semua
mahasiswa gitu, liat umbul-umbul ada BEM, liat bendera ada BEM, kalau perlu
liat mobil pajero ada logo BEMnya juga gitu
heheh.
Terus mengenai kegiatan BEM, kayak rapat, ngumpul,
kedatangan tamu dari luar, ngumpul dengan dosen, dll lah yang berupa kegiatan
BEM gimana sekiranya bisa terekpose dengan baik sehingga nanti ada bukti dan
ada dukumentasinya kalau kita memang telah benar menjalankan pemerintahan. Heheh
toh walaupun yang paling penting itu tetap “kita jalankan kebaikan dengan
mengharap ridha tuhan”, cuman karena sekarang dunianya sudah kayak gini ya
sudahlah hehe jadi harus ada bukti dan tanda,
Oke, itu aja sieh mungkin, tadi malam minta ngadain buletein
kayaknya kurang siap masih, dengan banyaknya kegitan yang di persiapkan, nanti
semua program2 bem itu akan di
paparkan di web atau di blog ini sehingga bisa di nilai dan di kritisi. Open manajemen
dikit heheh toh walaupun mungkin masih belum sempurna heheh.
Oke lalu 4. mentri KEBUDAYAAN ini kementrian baru, ya mentrinya Islah Amalia, jadi kenapa ada kementrian baru,
karena kita ini sudah gak begitu peduli dengan kebudayaan dan tradisi kita
sendiri. Sama kayak Bilal kalau di tanya Bilal tahu gak apa budaya kalimantan,
jawabannya mesti gak tahu, hehe baju adatnya kalimantan apa juga gak tahu jadi
budaya kita sudah di kalahkan oleh budaya barat dan kita lebih suka budaya
barat toh walaupun budaya barat tidak semua salah, cuman mereka pasti memiliki visi misi dalam semua
kegiatan dan semua produk yang mereka keluarin. Oke
Jadi harapannya dengan kementerian ini BEM bisa sampai
keranah interanasional (ah jangan mimpi Bilal, BEM kampus besar aja gak
segampang itu bisa ke level internasional?. Ya namanya juga keinginan. “ya
harus di sesuaikanlah dengan realitas yang ada? Ya karena realitas kita itu
luar biasa, makanya cita-citanya harus juga luar biasa), oke. Kegiatannya apa,
kurang ingat udah apa aja yang di rembuk dengan kementrian ini, cuman yang
jelas gimana caranya semua mahasiswa tazkia itu sadar budaya dan sadar
keindahan alam negerinya masing-masing dan bisa mengembangkan semua potensi
yang ada itu gitu heheh. oke oke
Lanjut, 5.
kementrian BUM BEM Badan Usaha Milik BEM, mentrinya Dira Sidratul Kamali, ya dulu Dira di Sekretaris 1
cuman mungkin karena lebih passion di bisnis dan dulu juga dia berada di BUM BEM
makanya lebih memilih itu, heheh ini alasannya, tapi ada alasan lain heheh yang
jelas yang tahu pasati tahulah heheh. Oke
Jadi gini BUM BEM ini adalah mesin uang BEM, dengan mesin
uang ini bem bisa menghasilkan uang dan uang itu di gunakan untuk oprasional
BEM karena dari kampus tidak bisa di andalkan toh walaupun kita terus
merengek-rengek kadang juga gak di peduliin, tapi pas nanya gimana dan
bagaimana sih sistem keuangan takia itu gak ada yang ngejelasin entah gimana
gak paham juga Bilal. Oke jadi ada dosen yang bilang gini “ada yang boleh di
ketahui dan ada yang gak boleh di ketahui”, gitu katanya.
BUM BEM, harapannya itu bisa meutupi kebutuhan BEM selama 1 tahun dengan bisnis yang
besar dan menghasilkan hasil yang juga besar. Hehe kalau cuman WM sieh mungkin
bakal nyukupin kebutuhan BEM, tapi ya itulah hehe, yang jelas gimana sekiranya
WM itu hidup dan berjalan lancar dan baik. Tapi kalau bisa di fikirkan juga gimana sekiranya
BUM BEM itu dapat ratusan juta atau bahkan milyaran atau bahkan sampai
triliunan heheh. (ngawang ke langit
heheh).
Terus mentri 6. Menlitbang, mentrinya caca Amisepti
orang palembang,
jadi mentri penelitian itu ya meneleti dan memahami apa yang ada di sekitar
kampus dan polemik apa yang ada di kampus sehingga itu bisa memberikan masukan
dan arahan kepada BPH sehingga BPH bisa memberikan jalan keluar dan tips tips
dan nasehat yang memang sudah teruji.
Jadi ya bisa ngasih saran dan masuakan-masukanlah buat BEM
dalam segala bidang, terutama dalam skala mahasiswa itu, dan kalau bisa juga skala pengurus atasan kita,
sehingga bisa menyamakan suhu dan arah.
Jadi ya, kasih gebrakanlah, tentang apa yang bisa di explore
dan di perindah dan di perhebat dari BEM dan dari semua organisasi yang ada di
bem, Jadi intinya itu jadi peneliti, terus penelitiannya di presentasikan untuk
BEM.
Cari masalah di masyarakat BEM terus kasih masukan ke BEM
dan berikan jalan keluar untuk permasalahan tersebut. Dengan itu, kala BEM
membuat kebijkaan kebijakannya tidak ngawur dan tidak amburadul. Ya gitulah.
Oke, gitu aja dulu ya, sambung kapan kapan lagi heheh
No comments:
Post a Comment