Pages

Tiga Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Jika Tidak Se-arah Dengan Atasan

Tuesday, May 24, 2016

Pusing, pening, bete, mumet, benci, dendam, nelangsa, dll lah persaan berkecamuk kalau kamu lagi bersitegang dengan kawan kerjamu atau dengan atasanmu atau dengan orang orang yang ada di kantormu, atau juga dengan bawahanmu.


Ya, begitulah memang adanya, dan yang perlu dan sangat perlu disadari, ketika kamu berinteraksi dengan orang lain, maka kamu akan menemukan bermacam karakter orang yang tidak sama denganmu, berbeda jauh. Mungkin kamu bisa mengerti dia tapi dia tidak mengerti kamu atau sebaliknya.

Itulah yang bisa disebut sebagai konsekwensi. Dimanapun kamu berada kamu akan merasakan hal ini. dalam ranah dunia kerja, dalam ranah keluarga, dalam ranah RT, TW dan lain sebagainya. Yang jelas semua itu harus di hadapi dan harus di mengerti.

kenangan di matrikulasi, waktu nyoba kerjaan pemotong rumput
Dan yang paling penting adalah saling mengerti akan tujuan akhirnya, sehingga percekcokan yang ada memiliki arah yang sama. Yakni sama-sama berharap dan berkeinginan yang terbaik, buat perusahaan, buat tempat kerja atau buat sesama.

Lalu, jika kamu sudah benar dan sudah sesuai dengan apa yang seharusnya, tapi atasanmu masih marah-marah saja, maka ada beberapa pilihan yang bisa kamu pilih.
1.    Kamu bisa memilih berhenti dari tempat kamu kerja tersebut. Terlebih jika tempat kamu bekerja itu tidak seperti yang kamu inginkan. Baik itu orangnya, fasilitasnya, gajinya atau apalah, yang kamu rasa tidak seperti yang kamu harapkan. Maka BERHENTILAH. Heheh kalau kamu bilang nyari kerja sulit. Jangan nyari kerja, tapi nyari UANG. Nyari uang bisa dimana saja. Jadi jangan sampek di otakmu tertanam nyari pekerjaan. Karena banyak pekerjaan hanya melelahkan kita, tapi kalau nyari uang menyenangkan kita. Kalau kamu agak agamis, jadikan bekerja sebagai selingan untuk menunggu waktu shalat.
waktu bertanya di pondok pada salah satu acara
2.   Pilihan yang kedua, kamu ngomong jelas-jelas dan benar-benar pada atasanmu, kalau kamu gak suka dengan cara dan gaya kepemimpinannya. Jadi dia juga sadar, kalau apa yang di lakukannya tidak benar, dan dia juga perlu untuk berbenah dan memperbaiki diri. Karena atasan juga bukan malaikat, bukan Rasul, juga bukan Tuhan yang harus di taati 100%. Ya kan? Kamu bekerja pada orang itu, oke, tapi bukan berarti orang itu yang memberikan kamu rezeki. Bukan orang itu juga yang memberikan kamu makan dan hidup. Orang itu hanya jadi perantara. Tapi yang memberi itu Tuhan, dan Tuhan bisa saja memberikan kita rizqi dengan wasilah yang lain. Jadi jangan menghamba pada manusia. Ingat jangan menghmba. Bekerja oke, menghamba tidak. Karena kita hanya berkewajiban menghamba kepada Allah swt.
teman-teman asrama zaid bin ali di bogor
3.    Yang ketiga, kamu hasut yang lain untuk sama-sama keluar dari tempat itu sehingga tidak ada orang lagai yang bekerja disana. Kwkwkwk hahahha ini neh hal yang tidak boleh di perbuat. Karena ini neh berdosa. Oke.
Udah itu aja, intinya, jika kita masih belum kaya, biarkan diri kita bekerja pada orang lain, sampai kita menjadi kaya, dan setelah kita kaya pekerjakan orang lain.
Kalau dalam motivasi barat, ketika kita masih belum kaya, biarkan orang lain memerintah, menyuruh-nyuruh, manut dan tunduk pada orang lain, tapi setelah kita yang kaya, kita yang berlaku seperti itu pada orang lain. Kwkwkw agak jahat ya? Ya iyalah kan orang barat, orang barat gak berlandaskan pada alqur’an dan hadist. Kwkwk udah gitu aja.
menyerahkan kenang-kenangan kepada Valentino Dinsi. 

Kalau ada yang mau di tanya chat aja, by link di bawah ini… 

                                                                                                                             M. Albilaluddin al-Banjari
                                                                                           CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5F706F30, (pin bb terbaru) 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID

No comments:

Post a Comment