Kemaren malam ada teman maen kerumah, ngobrol panjang lebar dan ngalur ngidul sambil menikmati kacang yang sudah agak layat karena sudah lanma tidak termakan, dan kopi yang di bikin sendiri, karena memang saya sediakan kompor khusus di ruang tamu.
Sampai akhirnya dia bilang gini "Kamu minta aja yang kayak gini, si A aja di kasih ini, si B aja di kasih itu, Si C aja dikasih ini dan itu, padahal dia ngapain, gak ngapa-ngapain kan"
kurang lebih gitu, hmm saya berfikir panjang, karena memang setiap orang itu bisa melihat dan memperhatikan siapa dapat fasilitas apa dan kerjanya apa? hmmm
Lalu apa jawaban bilal?
Saya lupa jawaban pastinya apa, yang jelas kalau gak salah saya bilangnya gini "Ya udah biarin aja, wong setiap orang bisa menilai masing-masing" gitu kalau gak salah.
Di negara Indoensia ini, kalau kita punya posisi sebagai DPR atau DPRD atau menjadi mentri atau Bupati Walikota atau apalah namanya, itu lumrahnya mendapat fasilitas. Apa aja fasilitasnya? bermacam-macam, detailnya saya gak paham. Ada yang bilang mulai dari fasilitas berupa anggaran rumah, anggaran nelpon, anggaran perjalanan, anggaran ini dan anggaran itu, dll lah.
Begitupun jika kamu memiliki posisi disalah satu organisasi besar, atau organisasi yang besar, maka hampir dapat dipastikan memiliki fasilitas.
Beginilah kami di desa, riang dan gembira, semoga berkah semua. Amin |
Lalau apa hubungannya antara fasilitas dan tanggung jawab? Gini, faslitas itu bisa kamu dapat karena kamu punya posisi kan? bener?
Lalu kalau semisal kamu tidak memiliki posisi itu, kamu bakal dapat fasilitas itu gak? nggak kan? karena memang peruntukannya berbeda-beda.
Lalu kamu mesti sadar dan menyadari itu dulu yang pertama, kalau kamu dapat fasilitas itu karena kamu mempunyai posisi.
Lalu selajutnya, kamu perlu juga ingat, kalau kamu itu di posisimu memili TUPOKSI, tugas pokok dan aksi, atau bahasa mudahnya, kamu punya kedudukan, kamu punya posisi, maka di kedudukan dan posisimu itu ada tanggung jawab, ada kewajiban. Ada TUPOKSI.
Selanjutnya, kalau kamu gak melaksanakn TUPOKSI kamu, kamu gak melaksanakan kewajiban kamu, mestinya kamu malu dong menggunakan fasilitas yang diberikan.
Gambaran besarnya, kamu menjadi Bupati, kamu dapat rumah dinas, tapi kamu gak menjalankan TUPOKSI kamu, kamu gak jalanin kewajiban kamu, harusnya kamu malu dong nempatin rumah bupati itu. Ya kan?
Mas Dwy dalam salah satu status terbarunya mengatakan gini, "TIDAK PUNYA UANG JANGAN MALU, SEBAB BANYAK YANG TIDAK PUNYA MALU CUMA KARENA UANG"
Kalau di tarik lagi bisa dengan bahasa gini "TIDAK PUNYA JABATAN ATAU TIDAK PUNYA POSISI, ATAU TIDAK PUNYA KEDUDUKAN JANGAN MALU, SEBAB BANYAK YANG TIDAK PUNYA MALU KARENA KEDUDUKAN, KARENA POSISI, KARENA JABATAN.
So, Akhiran, yuk kita sama-sama sadar, karena kita ini manusia yang kalau sudah terlanjur enak lupa, kalau fasilitas itu kita dapat karena posisi, dan posisi itu memiliki kewajiban. Kadang kita lebih fokus pada fasilitasnya daripada posisi dan jabatannya serta kewajibannya apa?
Ala kulli hal, jangan lupa bersyukur, jangan lupa kita ingat kalau semua ini titipan, dan jangan lupa pada TUPOKSI, serta KEWAJIBAN, jangan hanya ingat hak aja. Oke, #NasehatBuatDiri
BACA JUGA
SANTRI DAN PILKADA : KLIK HERE
SKILL DAN TANGGUNG JAWAB : KLIK HERE
RADIO IASS, PROSES DAN PERJALANAN : KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
No comments:
Post a Comment