Oleh : M.
Albilaluddin al-Banjari*
Asuransi Mubarakah berdiri tentu dengan tujuan mulia dan baik.
Tujuan untuk saling membantu dan tolong menolong dalam meraih kebaikan bersama.Namun tak jarang niat baik dan keinginan untuk berbagi serta saling menanggung beban itu tidak selalu mulus dan tidak selalu sesuai dengan apa yang di inginkan. Niat baik dan keinginan saling berbagi itu kadang malah menjadikan kita sulit dimana harus memposisikan diri dan berdiri tegak. Sehingga kesulitan itu kadang kala menjadikan kita goyah. Disatu sisi ingin membantu, disatu sisi yang lain juga di tuntut untuk bisa mendapatkan hasil dan margin untuk keberlangsungan sebuah perusahaan.
Tujuan untuk saling membantu dan tolong menolong dalam meraih kebaikan bersama.Namun tak jarang niat baik dan keinginan untuk berbagi serta saling menanggung beban itu tidak selalu mulus dan tidak selalu sesuai dengan apa yang di inginkan. Niat baik dan keinginan saling berbagi itu kadang malah menjadikan kita sulit dimana harus memposisikan diri dan berdiri tegak. Sehingga kesulitan itu kadang kala menjadikan kita goyah. Disatu sisi ingin membantu, disatu sisi yang lain juga di tuntut untuk bisa mendapatkan hasil dan margin untuk keberlangsungan sebuah perusahaan.
Itulah yang
terjadi pada Mubarakah, kalaukitamaumenilikdanmemahamilebihdalam,
banyakhal yang menjadipenyebabakenapaMubarakah yang
denganniatbaikituharusterkuburdanhilangdaridasarkebaikan.
Apakahadaunsurketidakikhlasandisana?
Ataukahmemangdalamperjanannyapenuhdenganberbagaimacamhambatandanaralrintangansehinggamenjadikaniamati
di tengahjalan.
Dari banyakliteratur
yang penulisbaca, banyakhal yang mejadipenyebabmatinyaMubarakah.
Diantaranyabanyakpenyebabituadalahkurangtulusnyaniatan yang
beradadalampendirinya. Karenadenganniatan yang tulusdanikhlas, inysaallahsemuaakanberjalanlancar,
tohwalaupunadaaraldanrintangansemuapastiakantertanganitanpaharuskolapsdandicabutperijinannya.
Denganniatan yang
tulusuntukmembantudansalingtolongmenolong, tanpaadaunsuringin“lebih”
yang salahdari para direksinya, tentuMubarakahakanterusberjalandenganamandannyaman.
Memangtaksedikitperusahaan yang inginmenciptakandifrensiasibaikdengantujuanmenarikmasaataumenariknasabahatautujuan“wah”yang
lain, namuntakjaranghalinilah yang menjadiboomerang yang
akhirnyamejadikandirinyaterbakar. Taksedikit yang berupayabermaindenganapi di
tengahmalam, dengantujuanmenjaditontonandanmeriah, namuntaksedikit pula yang
akhirnyaharusterbakardanmatikonyol.
Olehkarenanya,
niatanpendiridantentunya para direksi, sangatlahperluuntuk di
perhatikandandidalami. Karenaseperti yang disampaikan di awal, tanpadenganniat
yang
sungguh-sungguhatauberniatsungguh-sungguhnamunmerubahpondasiniatituditengahjalan,
makahaliniakanmengakibatkanhal fatal.
Niat yang
mapandansungguh-sungguhitubagus, namunkalaadaperubahanniatditengahjalan, itulah
yang akanmenjadikanperusahaan, organisasidanperkumpulanakangoyangdangundah.
Jadihalpertama yang
ditangkapdalamsisipandangpenulisadalahNIAT YANG KURANG.
Kurangdalamsegalbidangnya, kurangtulus, kurangbersungguh-sungguh, kurangmapan,
kurangterarah, kurangmantep,dankurangdalamsisilainnya. Sebagaimanadalamsegalaibadah,
niatlah yang menjadihalutama yang perlu di perhatikan.karenatanpasahnyaniat,
semuarukunsyaratnyapunjugaakanmenjadisia-siadankosongbelaka. Tanpaniat yang
benar, manajemen, jajarandireksi, bentukakuntansi, sofwere-sofwere yang mahalsekalipuntidakakanbergunaapa-apa.
Yang kedua,
dalampandanganpenulis, kenapaMubarakahhancurdanhilang di telanbumi, terlaluberlebih-lebihan.
Berlebih-lebihandalammengejar target dansampaipada finish.
Mengerjar target
dansampaipada finish bukanlahhal yang salahuntuk di lakukan,
namunjikaituberakibat fatal dalamperusahaantentuitutidakbisa di
ambilsertamertamenjadisebuahtindakan. Inikembalipadasebuahqaidahfiqih yang
berbunyi“Dar’ulmafasid, moqoddamunalajalbiblmasholeh”,menolakbahaya,
itulebihutamadaripadamendapatkanmanfaat.
Menolakbahaya, (Dicabutijinnya),seharusnyalebih
di dahulukandan di utamakandaripadamenarikkemaslahatan(sampai target).Disatusisitentudalamhalini,
sangatlahpentingbagi para petinggidan para jajarandireksiserta investor
untukbenar-benarmemperhatikandanmengamalkanesensidaripadaqoidahini. Sehinggadenganmamperhatikandanmengamalkanqoidahini,
tentutidakakanterjadihal yang semacamini. Tohwalaupundisatusisi yang
lain, kemungkinanbesarmereka para direksidan investor
sudahmemperhatikanhaltersebut, namundisanalahkita di
tuntutuntukbenar-benarmemahamidanmendalamibanyakqoidahdasardariushulfiqih,
yang
sehinggabisnisdanorganisasisertaperkumpulankitabisaberjalandengansempurnadanbaik.
Wallahua’lam
*PenulisadalahMahasiswaMuamalah,menjabatPresiden
BEM 2014-2015
Bisa di hubungi di:
bilalgrup.blogspot.com or email: bilalgrups@gmail.com
No comments:
Post a Comment