Perjalanan Pulang
Ya, lama
banget emang aku gak curhat dan gan nulis di sini, jadi kangen, sejak pulang
sampai sekarang masih belum terisi, jadi gini, ceritanya.
Pas aku
pulang, kan diantar sampai ke tempat biasa, terus pulang, dan sampailah di
bandara, pas sampai dibandara dan chek in, ternyata pesawat yang aku tumpangi
itu delay, dan sms pemberitahuannya ke nomernya Agus Ghozali teman aku yang
sekarang masih jadi kasir BMT dan akan naik pangkat jadi Kepala cabang, ya
akhirnya nunggulah aku disana sampai buka puasa.
Sambil nunggu
shalat asar, ngaji, dan akhirnya masuk ke ruang tunggu sembari berbuka puasa,
yang disediain oleh pihak Bandara.
Setelah buka
puasa, shalat magrib, setelah itu ngobrol sama para guru yang utusan dari
kabupaten dan kecamatan di Kalimantan selatan yang mengikuti pelatihhan
kurikulum 2013, selama 3 hari di puncak katanya, ada yang dari tabalong, ada
yang dari rantau ada yang dari pengaron, ya banyaklah.
Kata bapak
guru itu, setelah mereka belajar disana, maka merekalah yang mengejarkan disana
pada guru guru yang lain. Siplah segitu, doing dulu ya.
Setelah naik
pesawat di dan sampai dibanjarmasin, dan lama menunggu barang bawaan, sampai
benci banget karena kelamaan nunggu, tapi mau komplen gak tahu kesiapa jadi ya
diem aja, jadi kalau ada pembaca yang dari pihak bandara Banjarmasin bisa di
sampaikan ke atasa ya, toh walaupun bukan pesawat garuda yang mahal tarifnya,
mohon juga kualitasnya di perhatikan. Heheh pakek lion sieh.
Terus sampai
disana, di jemput sama paman Muhlis, dan langsung pulang, mampir di taman
martapura, beli jagung bakar, enak banget jagung bakarnya, pas minta lagi
ternyata paman mau pulang akhirnya gak jadi. Yang jualan itu orang gunung juga,
jadi kepikiran untuk di duplikat tuh caranya, kalau di jual di puncak kan
betapa mahalnya kalau seenak itu. Jadi sepintas gini, jagung di bakar, terus di
iris-iris dan di masukkan kotak, setelah itu di campur ramuan, dan setelah itu
dihidangkan, gitu doang sih, cuman ramuannya itu apa aja yang gak paham, pas
cerita-cerita sama salah satu paman aku, katanya dia sudah punya tabungan
sekitar 50 jutaan, padahal cuman jualan jagung bakar. (waduh kalah saing yang
mahasiswa kwkwk).
Terus setelah
itu pulang, nginep dirumah Sawwir, sahur disana, terus di jemput sama Babah. Oke.
Kalimantan
Dimulailah hidupku di tanah
kelahiranku, aku mulai menghirup udara di tanah kelahiranku, dan langsung di
ajak ikut haul di majlis Kiai Ahmad Barmawi di Rantau, sampai duhur, dan sore
harinya terus kerumah Mama. Dan buka puasa dan sahur disana.
Terus hari-harinya diisi
dengan jalan-jalan dan menghabiskan waktu dengan ngelayap dan melihat-lihat
banyak pemandangan di sana sini mengenai penghidupan orang-orang Kalimantan. Bahkan
pengen nulis tentang financial orang Kalimantan lebih tepatnya di tanah
kelahiranku. Aku rangkum jadi : Yang jadi uang : Karet, Cengkeh, dan Tambang.
Memang setelah dirasa-rasakan
emang itulah penghasilan orang-orang Kalimantan pedalaman yang dirasa cepat
perputaran ekonominya. Kalau yang selain itu masih dirasa kurang cepat.
Masih banyak potensi yang
masih tidak tergali, bahkan ketika bertanya yang punya tambang-tambang di Kalimantan,
kebanyakan adalah orang-orang luar, lalu kemana putra desanya? Kemana putra
daerahnya? Kemana penduduk kalimantannya? Apa juga di perbodoh sama serti warga
sekitar preport, di tempat nan jauh
disana? Entahlah?
Siplah, lanjut, jangan
bosen bacanya ya. Hehehe
Terus, maen kemana mana,
muter-muter memang masih banyak sekali tanah kosong, masih banyak sekali
sisa-sisa tambang yang tak terpakai, masih banyak tempat-tempat yang berpotensi
menjadi uang namun masih belum ada yang menjadikannya uang. Ya itulah Kalimantan
pedalaman. Masih banyak sector wisata yang tidak tergunakan dengan baik. Ya itulah
kalimantanku. Semoga nanti ada yang bisa, termasuk juga aku semoga bisa untuk
menggunakan potensi itu. Amin
Terus pas kemaren maen ke
rumah bibi Mukjizah di martapura, melihat-lihat properti di sekitar sekumpul,
ada yang baru di bangun. Terus owh ya lupa, ada juga sawit, jadi tambang,
sawit, cengkeh, sama karet.
Ya itu dulu ya, yang bisa
aku ceritakan, nanti bisa cerita-cerita lagi. Oke. Oke. Para pembaca setia
baik-baik ya baca blognya Bilal, semoga mendapat banyak barakah dan pengalaman
baru, dan yang belum pernah kekalimantan semoga bisa kesini, baik untuk unjuk
rasa sisa-sisa tambang, atau untuk melihat-lihat potensi Kalimantan.
Oeh ya, kemaren pengen
nulis tentang dampak dari kebijakan pemerintah tentang menjadikannya sekolah
madrasah menjadi diniyah, sehingga ada salah satu sekolah SD yang mati dan
tidak terawat. Terus pengen nulis tentang : Menanyakan eksistensi PBB dalam
pertengkaran Izrail dengan Ghaza. Tapi ya dikira-kira sendiri ya gimana
tulisannya. Hehehe habisnya masih belum punya laptop sendiri, ini aja minjam
punya kawi (Misrawi) anak Kalimantan yang sekarang kulih di Malang, Jawa Timur.
Oke. Salam sukses, dan
semoga duniamu semakin maju dan daerahmu semakin indah dengan pemimpin yang
baru.
No comments:
Post a Comment