Hem, entah
karena apa tak sedikit yang menjadikan portal seakan hal yang jamak dan harus
serta wajib,
1. Apa sesungguhnya portal?
2. Apa gunanya
poral?
3. Untuk apa
portal?
4. Gimana hukumnya
portal? (bukan hukum kayak fiqih gitu ya, hehehe),
terus 5. kenapa
sieh harus portal?
6. Lalu siapa
yang seharusnya ngurus portal?
Dan 7. kewajiban
siapa ngeportal?
8. Terus sistemisasinya
seperti apa dulu?
9. Lalu apa
menjadi kebanggan jika kita (BEM, PROGRES, LDK, KAKAK PEMBINA, ATAU SIAPA KEK
GITU), yang mengurus portal?. Heheh #agakkurangajarpertanyaannya heheh
Untuk semua
pertanyaan itu Bilal juga masih belum tahu secara pasti. “Ya cari tahu kamu kan
ketua BEM”. Hem…..
Sekarang yang jadi focus tulisan mungkin lebih ke siapa
yang ngurus portal? Entah tahun pertama masuk tazkia gak ikut portal karena
telat satu bulan, terus pas OSJUR (Ospek Jurusan) juga gak ada karena kita
(BASMALAH) adalah kakak kelas semua. Hehe lalu.
Seharusnya siapa?
Ceritanya begini. Banyak eh bukan banyak ada dari kakak kelas yang menghimbau
agar BEM yang ngurus portal, dan setelah kami rembuk dari pihak Mentri Dalam
Negeri yakni saudara Santoso siap, akhirnya kami minta ke Pak Hasan sebagai
pihak kepada Matrikulasi untuk mengambil alih dari kakak Pembina, tapi setelah
kami sms dan meminta, tidak di ijinkan. Lalu bagaimana? Entah tidak ada tindak
lanjutnya, tapi tetap kakak Pembina yang mengurus portal. Jadi BEM gimana? BEM
tidak mengurus Ospek karena memang dari pertamanya sudah bentrok dengan MAKRAB
BEM (Malam Keakraban BEM), terus sampai sekarang masih di pihak kakak Pembina karena
memang tidak ada konfirmasi lagi. Jadi kami dari BEM waktu itu juga sudah
melepas dan tidak ikut campur dengan portal, karena memang:
1. Jujur, apa
gunanya buat BEM? (Maaf jika pertanyaannya kasar, karena memang ketika ada
himbauan dari kakak kelas dan kami bertanya tentang itu, tidak ada jawaban
pasti, namun ada jawaban, ya setidaknya mereka merasa punya kakak kelas. Hanya itu,
kami rasa itu tidak begitu ngefeks untuk BEM. Karena memang secara kasat mata
BEM gak begitu focus disana. Lalu BEM focus dimana? Entah.
2. Dan kami dengan
bapak wapres juga meras tidak begitu ngeh, karena memang setelah portal mereka
tidak menjadi rakyat BEM namun mereka menjadi rakyat BIM yang notabenenya sudah
beda pemimpin dan beda kebijakan. (bahkansanter terdengar, BIMM ya BIMM, BEM ya
BEM, jadi agak beda gitu, dan nyatanya memang beda) bahkan katanya sulit dari
sentul untuk ke matrikulasi, jadi apa efeksnya? Hem…. Pesimis… gak juga. Tapi itulah
nyatanya.
3. Jujur urusan BEM
masih banyak, seperti membuat lapangan yang sudah di pinta dari dulu, terus
mengurus AC yang hanya di janjikan sama rector, terus teman-teman juga minta
area parkir yang beratap sehingga tidak kepanasan, terus ngurus UKM yang
sekarang rada-rada berkurang, dan mungkin akan banyak yang terbuang jika tidak
mengikuti peraturan yang baru, terus mengenai mahaiswa yang kupu-kupu, teru mengenai WM yang entah
mau bagaimana, terus mengenai akademik yang kadang masih ribet seperti urusan
SP, urusan Bayaran, ada yang sudah bayar tapi tidak di anggap bayar, (mungkin
karena belum tersistemisasi dengan baik?), terus masalah banyaklah, mengenai ke
apatisan mahasiswa dll lah. Banyak kalau di fikir-fikir emang banyak, semoga
bisa terselesaikan dengan baik.
4. Apa lagi ya, hem
terus mengenai pertanyaan diatas, selain yang sudah di jawab seharusnya siapa
yang menjawab, ya entahlah, siapa yang wajib menjawab? Heheheh
Terus
BEM gimana? Terdengar kabar katanya dipasrahin ke mahasiswa, tapi itu entah
gimana sistemnya? Atau mereka jemput bola, atau dari matrik gak percaya ke
kita? Entahlah, atau ada politik di kampus? Juga entahlah, lalu gimana? Juga entah,
di grup WA BEM masih ada urun rembuk.
Jadi Bilal
sebagai Presiden gimana menanggapi itu? Ya terserah, asal semua yang diatas
terjawab, siapa aja yang melaksanakan, yang penting tujuan dari portal itu
tercapai, kan siapa aja yang menjalankan. Kan itu bukan hak BEM, bukan juga
kewajiban BEM, tapi entah jika dari atasan ada yang memasrahkan ke BEM kami
terima. Cuman waktu kami minta ke atasan tidak di ijinin, ya sudah kami tidak begitu
memusingkannya lagi karena memang yang harus di urus di BEM juga masih banyak.
Semoga bisa
di mengerti. Jika Bilal salah, mohon di luruskan, karena memang Bilal lahir
bukan dari BEM, Bilal bukan orang BEM, Bilal orang Progres dulu, dan kurang
mengerti mengenai seluk belum BEM dan PORTAL.
Salam
M.
Albilaluddin al-Banjari
Presiden BEM STEI Tazkia 2014-2015
No comments:
Post a Comment