Ini adalah ketiga kalinya kesana, ke majlis taklim yang ku
tidak tahu namanya, tapi yang jelas nama pengasuhnya itu Guru Ahmad Barmawi
atau orang sana lebih menyebutnya dengan guru Kulur. Karena memang berada di
desa kulur. Sama seperti dengan guru Sekumpul yang disematkan kepada KH. Ahmad
Zaini bin Abdul Ghani, karena beliau berada di desa sekumpul. Begitupun dengan
syaih Arsyad al-Banjari yang disebut dengan datuk Kelampayan karena memang
berada di kalampayan.
Oke, pertama kali kesana waktu pertama kali datang di waktu
bulan puasa. Jadi pas malam datang paginya diajak kesana oleh Babah. Dan kedua
kalinya waktu mengantarkan anak paman Miski kesana.
Tepatnya didesa Kulur entah apa lagi alamatnya, yang jelas
itu di Rantau. Dan waktu kedua kalinya kesana bersama dengan paman Muhlis aku
pengen mampi r kerumah Rahmawati Fauzi tapi dianya gak mau, banyaklah alasannya
macam-macam yang pada intinya gak boleh sama orang tuanya. Si Rahma itu juga
tahu tentang guru kulur, waktu dulu guru kulur itu sering maen kerumahnya
Rahma.
Oke untuk ketiga kalinya barusan Kamis 14 Agustus 2014,
untuk melihat anak paman itu,berangkat pagi sekitar jam 8an, sampai disana
Hanif anaknya masih ngaji dengan santri-santri lain. Memang kelihatannya system
disana yang diterapkan adalah pengajian. Hal ini sesuai dengan guru yang memang
sering mengisi pengajian.
Pengajian rutinnya ada di sambung, kalau di pondok sendiri
ada setiap kamis untuk perempuan, sedang hari Ahad itu untuk yang laki-laki.
Apa kelebihannya disana? Mengenai kelebihan disana aku juga
kurang paham, tapi yang jelas pondok pesantren Kalimantan itu tidak jauh beda
dengan pondok-pondok Kalimantan yang lain. Sama seperti dengan di madurejo, dibaliangin
dan di tambak anyar serta di darus salam martapura atau di al falah Banjarmasin
atau di pamangkeh.
Lalu apa yang aku dapat darisana? Entah aku dapat apa yang
jelas, aku bisa merasakan atmosfer pondok lagi dan merasakan seperti waktu
pertama-tama waktu mondok dulu.
Kegiatannya apa aja? Kurang tahu, yang jelas sepintas dari
apa yang aku Tanya-tanya dengan anak-anak sana, katanya pagi pengajian kitab
dengan para guru dan ustad, kalau sore bagi yang sudah besar sekolah ke tempat
lain ke tempat sekolah yang berijazah, kalau disana sendiri tidak berijazah. Selain itu bagi yang tidak sekolah sore, ya
ngisi kegiatan dengan bermain, kayak anak pamanku itu sudah buat layangan
disana, heheh ya namanya juga anak-anak.
Sedang panjang lebar mengenai guru Ahamd Barmawi itu siapa,
bisa di search lagi lebih dalam. Sedang disini masih belum. Tapi sepintas kabar
yang beredaar beliau itu adalah orang yang berilmu ladzunni, just it sieh,
sejak dulu yang aku denger. Sedang untuk berguru kepada siapa, lahir dimana, anak
siapa, mondok dimana, sekolah apa dll aku juga kurang tahu. Heheheh.
Intinya doain aja Bilal semoga nanti juga bisa buat pondok
pesantren untuk orang-orang sekitar rumah, sehingga gak harus jauh-jauh
anak-anak saudara dan anak-anak tetangga untuk belajar dan mondok.
Mang apa sih modal buat pondok? Entahlah yang jelas semua
itu pemberian dari yang maha memberi utnuk orang-orang yang dikehendaki, karena
kalau cuman urusan membangun pondok semua orang bisa, yakan? Tapi akan jadi
seperti apa pondoknya entahlah. Heheh
Owh, ya jadi ingat tempat tugasku dulu, di pondok pesantren
Ar-Riyadh Wrati Kejayan Pasuruan Jawa Timur, tadi juga beli minyak wangi
seperti yang sering dipakek pengasuh pondok sana. Nama pengasuh pondoknya
K. Ali Fikri Mahfudz, atau serng disebut
Mas Ali.
Dari dulu Bilal
sering jalan-jalan dan ngelayap serta maen ke pondok-pondok pesantern termasuk
waktu maen ke Kalimantan barat, disana aku sering maen kepengasuh-pengasuh
pondok, banyak minta cerita beliau, lika-liku mengurus pondok, bahkan ada yang
pernah di bawakan arit sama tetangganya pondok. Bahkan yang di kaliamantan
Barat itu ada yang alumni pondok pamangkeh yang dia adalah dekat sama paman
Mahmud, dulu dia temannya katanya. Tapi sudah hilang semua nomernya karena
hilangnya Hp aku yang buat nyimpen nomer.
Ya udah kah, male udah, heheh neh mau ada acara slametan
madrasah di rumah. Madrasahnya juga belum selesai-selesai masih di bangun.
Oke makasih ya pembaca setia. Heheh
No comments:
Post a Comment