Bagi yang mengikuti dan
menjadi pemerhati penuh tentang BBM, tentu pasti akan banyak mendengar berita,
melihat kenyataan, membaca referensi dan lain sebagainya. Hanya sebagai anak
desa Bilal melihat sepintas dan melihat dari desas-desus yang ada.
Memang agak merasa gregetan
dan memompa adrenalin juga sieh, habisnya neh ya:
Pas Malaysia mau nurunin bbm, Indonesia
menaikkan bbm
Pas harga minyak dunia turun,
kita malah naik
Pas semua Negara fokus dan peduli dengan SDA yang mereka
miliki dan mereka berfikir bagaimana agar bisa mendapatkan banyak pemasukan
dari sumber daya alamnya itu, Kita Indonesia seakan hanya bisa melakukan
rutinitas untuk menaik menurunkan dan mengobok-ngobok rakyat kecil.
Seakan
menjadi ritual wajib, setiap kali ganti presiden harus ada kenaikan BBM, emang Negara
kita itu yang bisa menghasilkan uang hanya BBM, selian itu gak ada yang
menghasilkan uang? Atau mengapa harus begitu dan begitu lagi. Masyrakat sudah
sangat hafal, dan sudah menjadi idiom : Ganti Presiden. Ganti kebijkan, dan
sayangnya kebanyakan kebijakan itu malah menyulitkan dan memberatkan rakyat.
Padahal dulu, waktu jaman SBY, partai pendukung presiden
sekarang sangat tidak mau bbm naik, tapi sekarang pas dukungannya menjadi
presiden malah menaikkan harga BBM.
Naif
memang, kalau kata anak pesantren itu “Menjilat ludah yang telah di ludahkannya
ketanah”.
Tapi ya itulah kenyataan
dan sudah terjadi. Cuman yang menjadi sedikit pertanyaan, mau
di kemanakan oleh pemerintah uang subsidi itu?. Hanyakah
itu menjadi akal-akalan mereka untuk mencuri uang Negara? Atau emang
benar benar untuk rakyat? Jawabannya entalah, teman-teman kampus lebih suka
mengatakan “Kita tunggu aja”, Apakah nanti yang akan di lakukan oleh Jokowi
benar seperti itu? Atau seperti yang disebut tadi, hanya akal bulus orang-orang
dibelakang jokowi. Entahlah. Kita berdoa saja, semoga Allah memberikan yang
terbaik. Toh biar bagaimanapun Jokowi udah jadi presiden dan ya sepintas kita
harus mengikuti dan taat pada aturannya, selama tidak melanggar agama. Tapi masalahnya
dan yang menjadi konak dalam dada. KENAPA? Setelah dulu ngotot tidak harus
menaikkan harga, sekarang malah menaikkan harga?.
Juga yang seharusnya menjadi catatan adalah. Apakah
memang tidak ada cara lain untuk yang katanya membangun infrasturktur,
membangun pendidikan, membangun ini itu dan lain sebagainya. Atau
bahasa kasarnya heheh “Apakah untuk membangun ini itu dan lain sebagainyaitu
harus menyiksa orang bawah, rakyat kecil dan orang-orang tidak mampu?, jika
jawabannya iya, maka KABINET JOKOWI SAMA DENGAN JEPANG, BELANDA, dan
PENJAJAH-PENJAJAH yang dulu pernah menjajah kita.
Dan kalau memang ada jalan
lain, kenapa harus gaya-gayan untuk menaikkan bbm yang akibat berdampak pada unjuk
rasa dan keresahan dari masyrakat bawah.
Memang dalam pandangan untuk
membangun ini itu seperti yang di katakana Bapak
Jokowi itu membutuhkan uang dan membutuhkan banyakk dana. Cuman akan menjadi
pertanyaan kala dia dulu menyatakan pro rakyat kecil,
sekarang malah memberatkan rakyat kecil.
Hem…. Apakah nanti Jokowi akan di
turunkan oleh rakyat?. Cuman yang juga menjadi sedikit pertimbangan adalah tidak
semua orang peduli dengan perubahan.
Malah tidak sedikit yang masa bodo, mau naik kek, mau turun kek, atau mau apalah bbm itu ya tersertah. Ya itu karena mereka punya semuanya, cuman bagi mereka yang di bawah, yang untuk makan besok aja mereka gak tahu.
Ah entahlah..... jangan banyak mengeluh tentang negara. kita berdoa saja, jika memang Jokowi itu pemimpin yang salah, semoga cepat turun, dan jika memang dia pemipin yang benar semoga di jaga oleh Allah. Amin.
M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: bilalgrup, BBM: 73DDB880,
FB: Muhammad Albilaluddin al-Banjari,
Blog: bilalgrup.blogspot.com