Pages

Hikmah: Kisah hidup, bagaimanakah kehidupan ini yang sesungguhnya?

Sunday, July 26, 2015
Kantor BEM heheh #ngampong

            Di kala semua orang telah dewasa dan telah berfikir tentang kedewasaan dan kehidupan yang lebih maju lagi, kehidupan yang lebih ke depan, dan kehidupan yang lebih luas lagi daripada kehidupan yang hanya sementara.  Maka kala itulah ia mulai gelisah dengan banyaknya hal yang terjadi dalam dirinya, tentang kehidupan dan tentang banyaknya tekanan batin yang menembus dan menganggu nyenyak tidurnya setiap hari.

            Ya setelah berfikir dewasa dan berfikir lebih, serta berfikir lebih luas lagi. berfikir tentang masa depan, berfikir tentang keluarga, berfikir tentang kehidupan dan berfikir tentang dunia yang lebih daripada dunia yang sedang kita jalani. Karen kehidupan yang luas itu lebih komplek dan lebih bermacam-macam.
            Hanya aja, kala semua itu telah di jalani dan kehidupan itu telah di nikmati, apa yang sesungguhnya harus di persipkan guna memperbaiki semua kehidupan itu. Kehidupan yang pada dasarnya memang tidak pernah kita tahu kapan akan berakhir dan dimana akan berakhir. Tapi toh walaupun kehidupan itu tak pernah jelas, akan tetapi biar bagaimanapun tidaklah kita boleh untuk meninggalkan begitu saja.
            Lalu bagaimana kehidupan yang sesungguhnya itu? Kehidupan yang sesungguhnya? Entah pertanyaan itu timbul begitu saja, hanya kita tak pernah paham yang pasti bagaimana maksud daripada kehidupan yang sesungguhnya itu. Hidup yang sungguh, hidup yang jelas, hidup yang pasti dan hidup yang menjadi pedoman dan menjadi gambaran untuk masa depan seseorang.
            Ah.. entah bagaimana gambaran ideal untuk hidup yang sesungguhnya itu, tidaklah aku tahu secara pasti. Tapi yang jelas dan yang perlu di pahami adalah, kehidupan pasti  dan sesungguhnya itu adalah kehidupan yang tidaklah boleh kita buang begitu saja.
            Sungguh, hidup ini perlu untuk terus kita upgrade dan butuh untuk kita terus majukan dan majukan lagi, sampai pada sebuah puncak dimana kita tidaklah lagi menemukan puncak kecuali puncak kematian dan puncak yang tertinggi yakni bertemu dengan sang Ilahi rabbi.
            Hem… sungguh indah… hidup yang sesungguhnya. Selamat hidup yang sesungguhnya, semoga sukses dan semoga barokah dan semoga duniamu lebih indah. Dan lebih jelas guna duniamu dan dunia yang lebih lumrah dan lebih hebat lagi.
            Oke, semoga bermanfaat dan semoga berguna, dan semoga duniamu semakin indah.
23 07 2015

M. Albilaluddin al-Banjari
CEO Bilal Grup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 


No comments:

Post a Comment