Pages

Sumenep: Trip Ke Empat Setelah Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan

Sunday, July 26, 2015
semua kenangan fotonya ada di sini klik
          Hari ini tepatnya 22 Juli 2015, Bilal tiba di terminal sumenep. Terminal paling ujung di pulau Madura.
          Cerita sebelumnya adalah, Bilal selama semnggu kurang sehari berada di Pamekasan. Ada dimana aja Bilal? Berpecar dan berpindah-pindah nginep, dari satu rumah mbah kerumah mbah yang lain. Apa yang di omongin? Kalau gak urusan Nikah, Urusan bisnis, urusan peluang usaha, belajar ilmu kehidupan mereka, filosofi hidup mereka dan lain sebagainya, atau bermain bersama anak-anak mbah .

          Bercerita tentang keinginan untuk menikah, berkeluarga dan membina mahligai kehidupan bersama sang ratu. Bagaimana kehidupan berkeluarga? Apa kendala dalam berkeluarga? Apa yang perlu dipersipakan dalam bekeluarga? Dan apa yang terjadi kala masih dalam masa perkulihan akan emlakukan pernikahan? Dan banyak lain sebagainya.
          Dari semua pertanyaan itu bermuara pada: Merdeka, Mandiri, Punya Penghasilan, Punya Kemapanan, Punya Pemasukan, Siap Dhahir Batin, dan banyak lagi yang lainnya. Muara perbincangan dari satu mbah ke mbah yang lain juga berbeda-beda, dan semua jawaban itu terlihat jelas mengacu pada pengalaman hidup dan banyaknya asam garam yang telah mereka nikmati. Sungguh untuk membina sebuah mahligai tidaklah semudah qobiltu.  Dan semua ujung dari mereka tunggu dulu, selesaikan dulu, atau mantapkan dulu dll .
          Oke, seminggu itu Bilal menimba banyak ilmu, bermain ke tambah garam, bermain ke tempat-tempat yang menjadi sumber uang di desa jumiang, desa sumber bulan pademawu pameksan dan desa-desan lain, serta bisnis-bisnis yang mampu menghasilkan penghidupan. Sebagai pemberitahuan bahwa hampir semua om dan keluarga dari mbah adalah guru, pendidik. Dan hanya beberapa gelintir yang menjadi pengusaha. Hanya saja juga terdapat keluara yang kehidupan bekerja kasar dan lain sebagainya.
          Seminggu itulah Bilal di Pamekasan, berhari raya disana, selain melihat kehidupan bisnis juga melihat pesta laut.
          Sedang pada tanggal 15 Bilal berada di dalemnya Ra Hifni, Daleman Gedengan Kedundung Pamekasan. Disana Bilal nginep semalam, dan di malam itulah Bilal di ajak bermain untuk makan bareng [Mayoran] di desa tetangga. Bercerit tentang kehidupannya bahwa ia akan segera menikah pada tanggal 20 syawal ini.
          Sedang pada tanggal 14 Bilal berada di Bangkalan, muter2 bersama sang CEO Property, yakni Ishaq Firdaus, di bangkalan Bilal melihat langsung seorang teman mengurus karyawannya, mengurus propertynya dan menjalani kehidupannya, di Bangkalan Bilal di ajak ke Bebek Sinjai, ke makam syaikhona Kholil Bangkalan dan ke masjid Agung Bangkalan.
          Sedang pada tanggal 13 nya Bilal hidup di jalan, antara jabar, jateng dan jatim, mengikut alur bis yang terus menyusuri jalan dari Jakarta menuju Surabaya dan lanjut ke banyuwangi, dari ujung Jakarta ke ujung jawa timur.
          Hem.. sungguh perjalanan ini mengajarkan akan luasnya tanah Indonesia dan betap banyaknya potensi yang belum termaksimalkan dan masih membutuhkan orang-orang hebat yang peduli dan mau berjuang untuk memajukan sumber daya alam tersebut. Karena sekaya apapun sumebr daya Indonesia kala sumber daya manusianya tidak peduli dengan itu, maka sumber daya hanyalah tinggal sumber daya dan pada akhirnya, asinglah yang menikmati daripada sumeber daya alam yang adal di Negara kita tersebut.
          Semoga pemuda masa ini, akan mampu memberikan yang terbaik utuk kemajuan dan kehidupan Indonesia mendatang. Sehingga semua sumber daya alam Indonesia bisa di kelola orang indo, di nikmati orang indo dan bisa memberikan banyak manfaat untuk orang indo. Berfikir Maju Wahai Para Pemuda.
Salam dari pojok Madura
Sumenep  23 Juli 2015

 M. Albilaluddin al-Banjari
CEO Bilal Grup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 

No comments:

Post a Comment