Mangkel itu sebuah ucapan yang menunjukkan kalau kita bete banget dan benci banget gitulah kurang lebih.
kenapa? ya ini cerita tentang indihome, dan kalau kamu sedang berlangganan indihome, ini bisa di jadikan sebagai acuan atau sebagai tambahan ilmu, sehingga apa yang terjadi kepada Bilal tidak terjadi kepada kamu. iya kamu.
jadi ceritanya gini, bermula sewaktu Bilal mulai ngajar SMA disitulah Bilal di minta untuk memasang indihome untuk sekolah. Lanjut kemudia dipakailah indihome tersebut sampai beberapa Bulan.
hingga pada bulan Juni di putuslah indihome itu dan gak di pakek sama sekali. Juli liburan hari raya, pulang kampung.
Tau-tau kok ada tagihan, katanya, pas di urus kena tuh 800 rebu kalau gak salah. pemabayaran dua bulan katanya, karena memang kurang begitu perhatian jadi iya ajalah.
dan akhirnya di urus untuk di putus. dan ternyata memutus indihome itu lebih repot daripada memasangnya.
kalau mau masang, tinggal telpon, dipasang, jadilah indihome.
pas kita mau mutus, harus ada ini dan ada itu, apalagi kalau kita sebagai perwakilan atas nama sekolah, harus ada ini dan ada itu. ya macem-macemlah.
itu yang pertama, jadi memutus indihome itu lebih repot daripada memasang indihome.
lanjut, pas bulan agustus, mau di urus di putus ternyata masih di suruh bayar lagi. Lah Bilal debat tuh sama CS nya, habisnya, wong kita gak makek apa-apa kita disuruh bayar, lah bayar buat apa.
lah kata mbaknya itu, sistemnya emang gitu mas, lah waktu kita awal masang gak ada tuh penjelasan yang kayak gitu, tau tau kayak gitu aja.
jadi hati-hati sama indihome, bahkan ya, ada orang yang ahli di bidang internet itu bilang, kalau indihome itu, kalau ia bisa menggencet ia akan menggencet,
kenapa kok begitu? ya karena emang masih yang terbesar, jadi ya terserah dia, bahasa pasarnya itu dia masih pemain utama, jadi gak ada urusan, kalau mau ayo, kalau gak ya udah. bahasa kasarnya gitu, karena belum ada pesaing.
kata mbaknya lagi, kalau gak di putus sampek akhir agustus, kena bayar lagi mas, jadi mau di pakek mau gak di pakek tetap bayar, gitu katanya.
tadi pas kesana udah nunggu lama banget dari jam 10 sampek jam 12, itu juga masih kena denda 20rebu karena telat dan lewat dari tanggal 20 katanya, akhinya bilal iyain aja.
berdebat sama CS itu sama aja bodoh namanya, wong dia cuman ngejalanin apa yang menjadi kebijakan.
mereka gak bisa membuat kebijakan, bahasa kasarnya mereka itu seperti robot yang cuman menjalani apa yang atasan mereka suruh gitu.
bahkan waktu Bilal berdebat sama mbak-mbak cs itu, kan Bilal bilang tuh, mau ketemu sama direkturnya, tapi dia jawabnya gak ada. ya akhirnya mangkel pulang deh bilal.
jawabannya apa, eamng sistemnya gitu mas. gitu jawabnya.
coba nanti kalau semisal kamu juga bekerja, ya mas, nanti saya sampaikan dirapat, mas berapa nomernya, biar saya hubungi dan saya sampaikan bahwa yang jadi ide dan masukan mas sudah di sampein. gitu heheh #ngarep kwkwkwk
udah gitu aja, owh ya, kan tadi juga nganter udangan ke Muhammadiyah bogor, sama NU, sulit nyari kantornya.
jadi kantor Muhammadiyah itu di masjid, di belakangnya ada sekolah muhamadiyah juga. namanya masjid alfurqon di jalan merdeka, dekat stasiun pasar asyar.
kalau yang NU Bogor, di masjid agung, disitu ada pengurusnya, karena kantornya gak ketemu, ya dianter ke pengurusnya aja.
udah gitu aja, maaf kalau ada kata-kata kurang peka dan kurang enak. heheh
M. Albilaluddin al-Banjari
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment