ini saya temukan waktu menemani mantan ketua ikhtibar 1439 H dalam salah satu agend perjalanan ke pasuruan.
Dalam obrolan kecil itu timbul sebuah ungkapan kurang lebih begini "Sejak marak ramenya toko-toko yang berlabel islam atau meng-atas namakan islam, lalu mereka berbondong-bondong bikin iklan ayo belanja di toko ini untuk kemajuan islam dll, padahal produk yang di jual di dalamnya ya produk-produk keluaran pabrik yang non islam, delimanya antara ngebesarin toko islamnya atau ngebesarin produk non islamnya, yang secara otomatis jika kita mengajak manusia belanja ke toko islam tertentu sedang yang di jual di dalamnya adalah produk yang ownernya non islam, secara otomatis sudah ikut mempromosikan agar belanja barang dari produk pabrik non islam".
Dan panjang lah obrolan yang aslinya tidak begitu serius, karena memang mau seserius apapun obrolannya kalau kita tidak punya kendali apapun ya tetap tidak ngaruh dan tidak ngefek sama sekali.
Lalu pagi hari saya kepikiran, jadi siapa yang harus di edukasi, dan siapa yang seharusnya mengambil keputusan serta siapa yang seharusnya bisa untuk memberikan perobahan besar-besaran?
Yang harus di edukasi, kamu ke toko islam, yang di beli juga produk islam, yang ownernya islam, yang labanya kembali untuk kemaslahatan islam, yang bekerja juga untuk islam dll lah, siapa? siapa yang harus di edukasi, dan siapa yang harus mengedukasi?
Dari renungan panjang, saya terpikir bahwa yang memutuskan membeli itu kan pelanggan, manusianya, personnya, mereka yang memutuskan, jadi semestinya yang di edukasi adalah personnya, agar mereka tahu bahwa ini produk sia A, keuntungannya kebanyakan di gunakan untuk ini, yang buat si ini dll, sehingga kalau kamu beli ini maka secara otomatis kamu sudah berkontribusi untuk kerusakan islam di masa depan, atau kamu berkontribusi untuk satu kejahatan atau apalah. Ya itu yang harus di edukasi?
Personnya yang harus di edukasi, lalu selanjutnya adalah siapa yang harus mengedukasi? ini adalah sebuah tanggung jawab, sebuah pekerjaan, dan lumrahnya kita tahu kalau urusan yang begini ini akan banyak yang bilang kamu saja, kamu saja dll, yang akhirnya gak jadi-jadi.
So, siapa harusnya, maka jawabannya adalah kita semua, mengedukasi keluarga kita, istri, anak, dll.
Sudah itu aja, semoga berkah dan semoga semakin hari kita semakin sadar dan semakin mengerti bahwa apa yang kita belikan juga berpengaruh untuk kelangsungan perjalanan hidup dan masa depan.
salam
BACA JUGA
Hari KeDelapan Belas Puasa: KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment