Pages

Laptop, Suami Istri, dan Kuliah

Thursday, August 14, 2014

Hari ini adalah hari pertama aku memiliki laptop, entah apa enaknya punya laptop tapi yang jelas kalau lagi mau ngerjain tugas itu, ribet kalau gak punya laptop, merknya Asus, entah asus tahun berapa tapi yang jelas coreI5.
Apa serunya, masih belum tahu, neh aja baru nyoba, tapi toh walaupun aku baru punya laptop sejak di pondok aku sudah sering megang laptop, karena memang aku nakal, sering aku nyoba, aku gunain, dan aku melakukan segala hal baik di laptop atau di computer dari kantor Omim.

Lalu apa, yang akan dilakukan dengan laptop ini, sepintas yang akan di lakukan selama masih di sini ya dibuat nulis curhatan dan di posting di blog. Dan kalau udah di kampus mau di gunakan untuk ngerjain tugas sama untuk mencari duit. Baik dengan menulis buku, menulis artikel, menulis  jurnal atau menulis berita. Karena memang dengan itulah laptop bisa menghasilkan uang atau mau digunakan untuk berjualan tiket seperti yang punya agus. Atau aku mau daftar aja yang kayak punya agus. Biar sekalian berjualan tiket. Untuk mengaktifkan BilalTourandTravel.
Ya, begitulah dan memang sejak aku kuliah sampai semester 4 belum punya laptop baru sekarang ini punya laptop, dan itupun masih dibelikan bukan beli sendiiri. Pertanyaan yang sering terbesit dalam benak Bilal,  kapan Bilal itu bisa mandiri dengan sebenar-benarnya mandiri? Tanp harus minta kirim, tanpa harus minta uang tiap bulan, tanpa harus dihidupi, tapi bisa menghidupi kehidupannya sendiri selama-lamanya.
Entahlah, yang pasti dan yang jelas untuk sekarang masih belum. Padahal Chairul Tanjung, si empunya Trans 7 dan Trans TV, umur 22 udah bisa beli mobil sendiri. Lah Bilal umur 22 masih minta kiriman dan minta uang sama orang tua. Toh walaupun sedikit banyak Bilal berusaha mandiri. Seperti dengan bikin buku, jualan pulsa, buka jasa laundry, dll lah. Atau kadang juga ngisi acara toh walaupun komisinya gak seberapa hehehe.
Ya kamu, kamu tuh harus belajar menjadi orang yang mandiri dan bisa melakukan semuanya sendiri, jangan bergantung, sejak sekarang sudah belajar semuanya. Sehingga kala telah terjun dilapangan, semua menjadi lebih mudah karena sudah berpengalaman dan tidak kikuk lagi dengan semua hal yang akan kita lakukan.
Untuk sampai menjadi dewasa kadang membutuhkan perjuangan yang sangat berat dan berdarah-darah. Tapi setelah kita sudah dewasa kita akan menemukan kemudahan dalam segala hal yang akan kita lakukan.
So, belajar dari sekarang, belajar seakan telah menjadi suami bagi seorang istri, belajar menjadi seorang ayah bagi seorang anak, dua orang anak, tiga orang anak dan beberapa orang anak, belajar dengan artian dari mana kita akan membelikan susunya, popoknya, bajunya, dllnya lah. Kalau nanti sudah besar mau di mondokkan kemana? Apa yang perlu dipersiapkan, bagaimana mempersiapkan dll lah. Ya seperti orang tua kitalah.
Dengan artian, dengan hal itu kita berarti telah belajar berfikir menjadi orang dewasa, dan pemikiran serta prilaku dewasa yang perlu kita tambahkan dalam prilaku sehari-hari. Oke.


No comments:

Post a Comment