Pages

Pondok pesantren, Ngelayap, Gus Ali Fikri, Raudhatul Ulum, dan Guru Ahmad Barmawi

Thursday, August 14, 2014

Ini adalah ketiga kalinya kesana, ke majlis taklim yang ku tidak tahu namanya, tapi yang jelas nama pengasuhnya itu Guru Ahmad Barmawi atau orang sana lebih menyebutnya dengan guru Kulur. Karena memang berada di desa kulur. Sama seperti dengan guru Sekumpul yang disematkan kepada KH. Ahmad Zaini bin Abdul Ghani, karena beliau berada di desa sekumpul. Begitupun dengan syaih Arsyad al-Banjari yang disebut dengan datuk Kelampayan karena memang berada di kalampayan.

Oke, pertama kali kesana waktu pertama kali datang di waktu bulan puasa. Jadi pas malam datang paginya diajak kesana oleh Babah. Dan kedua kalinya waktu mengantarkan anak paman Miski kesana.
Tepatnya didesa Kulur entah apa lagi alamatnya, yang jelas itu di Rantau. Dan waktu kedua kalinya kesana bersama dengan paman Muhlis aku pengen mampi r kerumah Rahmawati Fauzi tapi dianya gak mau, banyaklah alasannya macam-macam yang pada intinya gak boleh sama orang tuanya. Si Rahma itu juga tahu tentang guru kulur, waktu dulu guru kulur itu sering maen kerumahnya Rahma.
Oke untuk ketiga kalinya barusan Kamis 14 Agustus 2014, untuk melihat anak paman itu,berangkat pagi sekitar jam 8an, sampai disana Hanif anaknya masih ngaji dengan santri-santri lain. Memang kelihatannya system disana yang diterapkan adalah pengajian. Hal ini sesuai dengan guru yang memang sering mengisi pengajian.
Pengajian rutinnya ada di sambung, kalau di pondok sendiri ada setiap kamis untuk perempuan, sedang hari Ahad itu untuk yang laki-laki.
Apa kelebihannya disana? Mengenai kelebihan disana aku juga kurang paham, tapi yang jelas pondok pesantren Kalimantan itu tidak jauh beda dengan pondok-pondok Kalimantan yang lain. Sama seperti dengan di madurejo, dibaliangin dan di tambak anyar serta di darus salam martapura atau di al falah Banjarmasin atau di pamangkeh.
Lalu apa yang aku dapat darisana? Entah aku dapat apa yang jelas, aku bisa merasakan atmosfer pondok lagi dan merasakan seperti waktu pertama-tama waktu mondok dulu.
Kegiatannya apa aja? Kurang tahu, yang jelas sepintas dari apa yang aku Tanya-tanya dengan anak-anak sana, katanya pagi pengajian kitab dengan para guru dan ustad, kalau sore bagi yang sudah besar sekolah ke tempat lain ke tempat sekolah yang berijazah, kalau disana sendiri tidak berijazah.  Selain itu bagi yang tidak sekolah sore, ya ngisi kegiatan dengan bermain, kayak anak pamanku itu sudah buat layangan disana, heheh ya namanya juga anak-anak.
Sedang panjang lebar mengenai guru Ahamd Barmawi itu siapa, bisa di search lagi lebih dalam. Sedang disini masih belum. Tapi sepintas kabar yang beredaar beliau itu adalah orang yang berilmu ladzunni, just it sieh, sejak dulu yang aku denger. Sedang untuk berguru kepada siapa, lahir dimana, anak siapa, mondok dimana, sekolah apa dll aku juga kurang tahu. Heheheh.
Intinya doain aja Bilal semoga nanti juga bisa buat pondok pesantren untuk orang-orang sekitar rumah, sehingga gak harus jauh-jauh anak-anak saudara dan anak-anak tetangga untuk belajar dan mondok.
Mang apa sih modal buat pondok? Entahlah yang jelas semua itu pemberian dari yang maha memberi utnuk orang-orang yang dikehendaki, karena kalau cuman urusan membangun pondok semua orang bisa, yakan? Tapi akan jadi seperti apa pondoknya entahlah. Heheh
Owh, ya jadi ingat tempat tugasku dulu, di pondok pesantren Ar-Riyadh Wrati Kejayan Pasuruan Jawa Timur, tadi juga beli minyak wangi seperti yang sering dipakek pengasuh pondok sana. Nama pengasuh pondoknya K.  Ali Fikri Mahfudz, atau serng disebut Mas Ali.
Dari dulu  Bilal sering jalan-jalan dan ngelayap serta maen ke pondok-pondok pesantern termasuk waktu maen ke Kalimantan barat, disana aku sering maen kepengasuh-pengasuh pondok, banyak minta cerita beliau, lika-liku mengurus pondok, bahkan ada yang pernah di bawakan arit sama tetangganya pondok. Bahkan yang di kaliamantan Barat itu ada yang alumni pondok pamangkeh yang dia adalah dekat sama paman Mahmud, dulu dia temannya katanya. Tapi sudah hilang semua nomernya karena hilangnya Hp aku yang buat nyimpen nomer.
Ya udah kah, male udah, heheh neh mau ada acara slametan madrasah di rumah. Madrasahnya juga belum selesai-selesai masih di bangun.
Oke makasih ya pembaca setia. Heheh 

No comments:

Post a Comment