Salahkah
aku jika aku mencintaimu
Salahkah
aku jika aku menaruh rasa padamu
Salahkah
aku jika aku berharap kamu kan menjadi pendamping hidupku
Salahkah
aku jika aku cemburu kala melihatmu dekat dengan orang lain
Salahkah
aku jika aku sakit hati kala aku melihatmu bercengkrama dengan orang lain
Salahkah
aku jika aku gak senang dengan beberapa sifatmu
Salahkah
aku jika aku membiarkan rasa suka padamu itu semakin tumbuh dan berbunga
Salahkah
aku?
Jika
dengan semua itu aku salah, aku harus bagaimana?
Aku
harus bagaimana untuk bisa menjelaskan padamu kalau aku ada rasa padamu?
Aku
harus bagaimana untuk menyatakan kalau aku punya harapan padamu?
Aku
harus bagaimana untuk menunjukkan kalau aku benar-benar punya hati padamu?
Ah....
entahlah?
#kadang
kala kita tidak tahu melakukan apa dengan rasa yang ada pada hati kita, kadang
pula kita tidak paham mengapa rasa itu ada dalam diri kita, (atau memang benar
kata orang “Cinta itu tak butuh alasan”), kita kadang kala gak mengerti dan gak
paham, tapi rasa itu ada. Rasa ingin dekat dengannya, rasa ingin selalu
bersamanya, rasa ingin berada disampingnya, rasa ingin memilikinya, rasa ingin
selalu bercanda tawa dengannya, rasa selalu ingin membahagiakannya, rasa ingin
menyediakan segala hal untuknya, rasa ini dan itu dan rasa yang bermacam-macam.
Ya
begitulah, tapi entah itu perangkap setan, atau memang yang menuntut kita untuk
menyempurnakan separuh iman kita, atau bagaimana? Bagi kami, landasan dasarnya
adalah “Jika itu bisa mendekatkan diri kita pada-Nya, maka itulah dari-Nya,
Jika tidak Jauhilah”
Semoga
Allah selalu menuntun kita menuju cinta dan kasih sayangnya yang nyata. Amin
No comments:
Post a Comment