Kelahiran nabi Muhammad menjadi salah satu tonggak dimana islam
berdiri. Begitupun Nabi Muhammad menjadi penerang jalan kehidupan seluruh
ummatnya. Dalam syair Arab kala orang-orang Madinah menyambut kedatangan
Rasulullah saw, disebutkan “Anta Syamsun, Anta Badrun, Anta Nuruun Fauqa
Nuri” engkaulah matahari, engkaulah rembulan, engkaulah cahaya diatas
cahaya.
“... Bekerjalah, hai
keluarga Dawud, untuk bersyukur [kepadaAllah]....”. [Saba': 13]
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ
مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ
وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ “Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur”. [QS. An Nahl: 78]
A tragedi of Difficult Situation is a call for
leadhership
Situasi yang sulit atau mungkin tragedy hidup sering
merupakan sebuah kesemptan langka untuk menyadari bahwa ada suatu yang sangat
penting dan perlu kita perhatikan dalam hidup ini. Ada sesuatu yang lebih besar
dibalik segala rintangan atau kesusahan. Kehidupan kita bukanlah kumpulan
kebetulan semata. Atau sekedar nasih atau keberuntungan. Tuhan punya
masterplan. Rencana tuhan atas hidup kita mencakup semua hal yang terjadi pada
kita.
Wirausaha sering
dipadankan dengan kata entrepreneur atau juga yang menyebutnya
dengan wira swasta. Kedua padanan kata tersebut kelihatannya berbeda, tetapi
tidak terlalu signifikan. Pemahaman tentang entrepreneur atau
wirausaha/ wiraswasta yang lebih bisa diterima akal sehat, namun hingga
sekarang kita masih mendengar pemahaman tentang entrepreneur atau
wirausaha/ wiraswasta ini yang berbau mitos sehingga berpengaruh terhadap
asumsi dan persepsi kita. Akibatnya banyak di antara kita yang gagal mewujudkan
berwirausaha karena keliru memahami, membangun asumsi dan persepsi tentang
wirausaha.
Ya hari ini 28 Januari 2015 adalah hari ke 100 hari
kegiatan dan perjalanan preseden kita. Presiden terhormat dan pilihan rakyat
Jokowi Dodo, Mantan Walikota Solo yang menjadi Gubernur Jakarta dan akhirnya
meninggalkan kursi itu dan lebih memilih duduk di Kursi yang sekarang. Apakah
Jokowi haus kekuasaan? Entahlah. Atau cuman mau jadi boneka? Juga entahlah. Atau
atau yang lain. Gak tahu juga.