Assalamualaikum
Kak umpat batakun.
Kak cara melihat laki-laki yang baik itu bagaimana?
Itulah chat pagi yang masuk ke WA saya Sabtu 14 Juli 2018,
pertanyaan yang lebih tepatnya tentang jodoh.
Lalu saya tanya teman dengan pertanyaan yang sama. Jawaban teman
saya itu Imtisalu Awamirillah, Wajtinabu nawahihi, menjalani
apa yang Allah perintah, dan menjauhi segala apa yang Allah larang. Itu lebih
tepatnya.
Nomer satu |
saya jawab sama dia dengan voice note.
Tentu kalau saya yang bertanya, dengan jawaban tersebtu tidak
memuaskan, dan terlalu umum dan sulit untuk di cerna.
Owh ya sebelum saya bertanya sama teman itu saya bertanya lagi
sama si penanya, mau versi agama, versi manusia rata atau yang kayak gimana?
Terus dia jawab versi agama, jadilah jawaban tadi yang saya
jawabkan.
Tentu tidak memuaskan, lalu di tulisan ini saya mencoba untuk
menulis dan membicarakan lebih banyak dengan berbagai bentuk dan bebagai macam
gambaran.
Oke kita coba lagi dengan pertanyaan di atas "cara
melihat laki-laki yang baik itu bagaimana?"
Yang pertama kita pandang dan kita lihat adalah bahwa semua
manusia sudah Allah tentukan jodohnya masing-masing. Sudah di tentukan dengan
siapa dia akan hidup dan dengan siapa dia akan menjalani kehidupannya
sehari-hari. sudah di tentukan dengan siapa dia akan mengasuh anaknya. Ya sudah
ditentukan.
Nomer dua |
Lalu sebelum sampai panjang lebar kesana, tentu ada hal ikhwal
yang di sebut dengan sunnatullah ya ketentuan Allah, seperti,
kalau lapar makan, maka kamu akan kenyang, yang mengenyangkan Allah, bukan
nasi, tapi sudah seperti itu ketentuan yang Allah tentukan. Kalau hasu minum,
dll. Termasuk juga dalam bentuk rizqi, orang yang bekerja akan mendapatkan, toh
walaupun dia tidak beriman kepada Allah seperti orang non islam. Dsb.
Oke, bisa di pahamkan?
Lalu selanjutnya, adalah memantaskan diri. Memantaskan diri dengan
siapa yang kita inginkan, sehingga bisa sesuai. atau istilah dalam ilmu
fiqihnya kufu.
Lalu setelah kita paham dengan semua hal di atas, maka kita bisa
menjawab. Menjawab dengan sendirinya, siapa yang baik bagi kita. Yang baik
versi kita. Yang sekufu dan sesuai dengan kita.
Laki-laki baik itu bisa kita ketahui setelah kita tahu kita.
Mengetahui diri kita sendiri. Gambaran kecil, semisal seseorang yang
berangan-angan ingin menikah dengan seorang hafidz yang terkenal, semisal ceng
zamzam, atau muzammil hasbalah, atau hawariyun yang di gandrungi anak-anak muda
sekarang.
Tentu mereka itu kan laki-laki baik, ya kan? sesuai penghilaatan
kita yang tidak kenal dan tidak tahu bagaimana dia di sana.
Lalu kalau kita tahu mereka baik, dan itu sudah laki-laki baik,
lalu tanya sama diri kita sendiri, sesuai gak dengan diri kita? Kita sudah tahu
dia baik, dan kita sekedar tahu dan kemungkinan besar sulit kita akan menikah
dengannya, berarti kita cuman sekedar tahu bahwa dia baik dan bagus.
Lalu jika cuman sampek disana mau gimana? tidka bisa di ambil
tindakan apa-apa.
Lalu pertanyaan baik itu sesuai dengan diri kita dan berkaca
dengan diri kita sehingga bisa di ambil sebuah tindakan.
Jadi seberapa kita melihat diri baik, sampai disitulah kita bisa
melihat dan menilai orang laki-laki itu baik dan tidaknya buat kita.
Nomer tiga |
Buat
kita, bukan buat orang lain, maka ada laki-
Kenapa
bisa begitu, karena memang semua berbeda beda dan bermacama karakter dan latar
belakang. Serta juga berbeda tujuan dan harapan hidupnya.
Tak
jarang yang baik bagi dia, belum tentu baik bagi kamu, selain karena latar
belakang, juga di sebabkan karena pasangan yang sudah jadi adalah mereka yang
sudah bisa melengkapi dan bisa mengerti kekurangan dna kelebihan masing-masing.
Ada
satu orang laki-laki yang baik, di temani orang lain, dia bisa menemani dan
bisa hidup dengannya, karena bisa saling melengkapi, dan jika mungkin hidup
denganmu bisa jadi belum tentu bisa saling melengkapi.
So,
Bismillah, lihatlah jika memang dia agamanya sudah bagus, akhlaknya bagus,
kepribadiannya bagus, track record dalam berbagai hal juga bagus, bismillahin
saja.
Lalu
jalani kehidupannya, dengan tetap berpegang pada, “TIDAK ADA MANUSIA YANG
SEMPURNA” maka saling mengingatkan, saling memberi tahu, saling memperhatikan,
saling menyayomi, saling memahami, dan saling-saling yang lain. Sehingga tujuan
dalam keluarga bisa tercapai. Amin
BACA JUGA
Jangan Menyalah Artikan Kata SALING : KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment